[Film] Hachiko: A Dog's Story

Sabtu, 06 November 2010

Saya baru aja nonton Hachiko, A Dog Story, dari jam 6 an. SUMPAH BANJIR AIR MATA LAH. Ceritanya bener-bener mengharukan. Terlebih waktu tuannya (professor) meninggal, juga waktu terakhir Hachiko yang ngebayangin ketemu lagi sama tuannya, bagian yang itu bener-bener bikin banjir air mata (sambil nulis masih banjir air mata).

Cerita awalnya ada kelas yang lagi nyeritain tentang MY HERO. Pertama ada perempuan yang nyeritain tentang Colombus. Katanya biarpun Colombus tersesat dan bukan orang pertama yang menemukan benua Amerika, dia tetap suka sama Colombus karena udah bikin Hari Libur Colombus.

Terus gantian Ronnie maju, dia nulis sesuatu di papan tulis. Anak-anak lain udah pada ngomong "Dia nulis apa?" dan bla bla bla. Ternyata, Ronnie nulis HACHIKO. Terus dia cerita kalo Hachiko ini guguk kepunyaan kakeknya. Terus dia cerita tentang Hachiko.

Jadi awal ceritanya itu nyeritain tentang guguk kecil yang entah mau dikemanain, terus malah nyasar di stasiun gara-gara pas mau dibawa, kandangnya jatuh, ditemukanlah oleh profesor (saya ngga bakat nulis gini =w=). Profesor ngga tega, tapi asalnya ngga mau ngurus, soalnya istrinya juga ngga suka anjing, jadi mau dititipin ke petugas yang dikereta, tapi petugas itu juga ngga mau.


Akhirnya Parker (nama profesornya) bawa kerumah. Istrinya sempet ngga suka, tapi akhirnya nerima si guguk juga. Terus profesor bawa si guguk ke orang Jepang yang juga temennya, terus kata orang jepang itu, si guguk anjing langka jenis akita yang berasal dari Jepang. Terus waktu liat kalung si guguk, dia ngasih tau ke profesor kalo itu bacaannya Hachi, yang artinya angka 8, angka keberuntungan. Jadi, si guguk dinamain Hachi.

Nah Hachi suka nganterin profesor ke stasiun, juga jemput profesor waktu pulang di stasiun. Ada tempat Hachi mejeng malah buat nungguin sang profesor.Hachi itu unik, ngga suka main tangkep bola. Beda sama guguk-guguk yang lain. Tapi pernah sekali, Hachi mau main lempar tangkep bola. Pas hari itu, profesor meninggal waktu lagi ngajar. (HUWEEEEEEEEEEEE -> ngeganggu)

Hachi ngga tahu kalo majikannya itu udah meninggal, jadi dia terus nungguin majikannya itu di tempat dia biasa mejeng. Istrinya profesor pindah rumah, anaknya asalnya mau ngerawat Hachi, tapi Hachi masih aja mau ke stasiun, padahal ngga tahu jalan (karena dirumah anaknya profesor). Tapi Hachi dengan hebatnya nyampe disana.

Terus dibawa pulang lagi sama anaknya profesor yang udah menikah itu. Tapi akhirnya anaknya profesor ngasih tau ke Hachi kalau mau pergi ya pergi aja. Terus mereka berpisah disitu. Dan akhirnya Hachi jadi di stasiun, masih terus nungguin profesor, berharap profesor kembali.

Pernah ada wartawan yang tertarik terus ngeliput soal Hachi, terus jadi banyak yang suka nyapa Hachi. Penjaga stasiunnya malah sering dikasih surat, titipan buat Hachi yang isinya uang. Bertahun-tahun Hachi nunggu di stasiun itu sampai pernah ketemu lagi sama orang Jepang dan istrinya profesor. Istrinya profesor kaget Hachi masih setia nunggu profesor.

Sampai pada satu hari di musim dingin, Hachi udah lemes banget, wajahnya juga udah kucel. Dia sambil terus natap ke pintu stasiun,  mimpi profesor manggil-manggil dia. Terus dia mimpi profesor keluar dari pintu stasiun, Hachi langsung lari ke profesor dengan semangat. (HUWEEEEEEEEEEEEEEEEEEE SUMPAH YANG INI SEDIH BANGET!! SAMBIL NULISNYA AJA SAYA NANGIS HUWEEEEEEE)

Terus Ronnie selesai nyeritain Hachi. Yang lain pada nangis! Terus ada adegan dia sama temen-temennya lagi jalan-jalan bareng anjing akita.

Anjing Hachiko yang sebenarnya, lahir di Odate, Prefektur Akita, Jepang pada tahun 1923. Setelah pemiliknya yang bernama Dr. Eisaburo Ueno, seorang dosen di Universitas Tokyo meninggal dunia pada bulan Mei 1925, keesokan harinya Hachi kembali menunggu kepulangan tuannya di Stasiun Shibuya. Ia terus menunggu, dan menunggu hingga sembilan tahun berikutnya. Hachiko akhirnya mati pada bulan Maret 1935. Patung Hachiko dari perunggu, kini dapat dijumpai di tempatnya biasa menunggu, di luar Stasiun Shibuya, Tokyo.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

iya, film yang bikin nangis

Posting Komentar

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Checker