[Islam] Ketaqwaan

Kamis, 11 Juli 2013

Tadi malamyang merupakan hari kedua tarawih (2 Ramadhan 1434 H), sang penceramah membahas sekilas mengenai ketaqwaan dimana juga menyinggung mengenai Umar bin Khattab ra, salah satu sahabat Rasulullah SAW yang paling saya suka. Karena itu saya akan menceritakan beberapa hal mengenai ketaqwaan tersebut.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 21)

Taqwa / takwa dalam bahasa Arab berarti memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja. Adapun arti lain dari taqwa adalah:
  1. Melaksanakan segala perintah Allah
  2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram)
  3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah
Dalam suatu kisah diceritakan Umar bin Khattab ra bertanya kepada Ubay bin Ka'ab ra mengenai definisi ketaqwaan sesungguhnya.


Umar bin Khattab ra : "Wahai Ubay bin Ka'ab, apa sesungguhnya hakikat dari taqwa?"
Ubay bin Ka'ab ra : "Apakah anda pernah berjalan di jalanan yang penuh dengan duri?"
Umar bin Khattab ra : "Ya, saya pernah."
Ubay bin Ka'ab ra : "Lalu apa yang anda lakukan wahai Umar?"
Umar bin Khattab ra : "Aku melewatinya dengan waspada dan penuh kehati-hatian."
Ubay bin Ka'ab ra : "Begitulah hakikat taqwa yang sebenarnya."

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketaqwaan sesungguhnya adalah bentuk dari kehati-hatian kita terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jangan sampai kita menghilangkan kewaspadaan kita hingga terjerumus pada perihnya duri kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Checker